Beranda DAERAH Dua Aktivis Ingatkan “Jangan Main Main” Dengan Anggaran 3,6 M. 

Dua Aktivis Ingatkan “Jangan Main Main” Dengan Anggaran 3,6 M. 

278
0

Aceh Tengah | METRO ONE – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNL), Cabang Aceh Tengah ingatkan pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah jangan main main dengan anggaran yang sudah dikucurkan senilai Rp. 3,6 Milyar. 

Aktivis yang berasal dari dataran tinggi Tanoh Hayo itu, mengatakan dalam siaran persnya Jum’at 27 Maret 2020 di ruangan sekretariat GMNL Cabang Aceh Tengah.
Salah satu pemuda yang setiap hari tidak pernah bosan untuk mengingatkan atau mengkritik demi kemajuan baik pembagunan di Kabupaten Aceh Tengah. Aktivis itu angkat bicara terkait anggaran yang telah digelontorkan sebesar 3,5 Milyar untuk penanganan Covid – 19 di Kota Takengon. 

Aktivis Gayo itu menyebutkan, dimana saat ini Indoensia sudah dilanda musibah yang begitu dahsyat. Dengan datangnya penyakit yang disebut sangat berbahaya serta sudah menyebar di beberapa Negara di dunia, menjadi pusat perhatian penuh oleh seluruh masyarakat dan pihak instansi, terkhususnya Aceh Tengah. 

Terkait penyakit Virus Corona yang sudah banyak menelan korban, kini aktivis yang berasal dari Tanoh Gayo, sebut saja Bung Mulyadi, menyebutkan dalam upaya menanganni atau mencegah agar kita semua terhindar dari penyebaran virus Coron.  Tentu pemerintah Aceh Tengah sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kesehatan baik BPBD, dan seluruh instansi yang berada di Kabupaten Aceh Tengah. 

Menurutnya, dalam menghadapi situasi saat ini tentu Bupati Aceh Tengah beserta Forkopimda sudah ada tentunya mengantongi langkah langkah untuk mencegah supaya penyebaran Covid – 19 itu tidak menyebar di Kabupaten Aceh Tengah. 

Mulyadi dengan nada tegas menyampaikan, ia sangat mendukung penuh serta mengapresiasi kinerja pemerintah daerah Gayo, Aceh Tengah tentang pencegahan virus Corona agar tidak masuk ke daerah yang berhawa sejuk ini. Tentu dalam menghadapi situasi seperti ini, pihak pemerintah serta para satgas yang berjaga harus ekstra berhati hati dalam penangaganan Covid -19 serta harus berperan teliti dalam memeriksa keluar masuknya warga Indonesia atau warga asing.

Untuk itu kata Aktivis Gayo, dalam situasi yang saat ini masih belum gawat di kota Takengon, maka para satgas yang berjaga ini menjadi pekerjaan  yang sangat tidak mudah demi mencegah agar penyebaran virus tersebut tidak menyebar di Gayo, Pantan Terong Kute Takengen ini. 

“Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan atau peralatan perlengkapan  pasilitas, dalam menjalankan pekerjaan tentu para tenaga medis kesehatan, baik pemeriksaan di perbatasan mereka harus memiliki alat yang lengkap untuk penanganan Covid-19, yang tentunya membutuhkan biyaya yang sangat besar”.

Mulyadi berharap kepada Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar agar menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh Tengah untuk saat ini agar tidak malakukan kegiatan  yang melibatkan masyarkaat banyak atau berkumpul di Warung atau Cafe Kopi. 

“Untuk itu Mulyadi meminta kepda Bupati Aceh Tengah mengeluarkan surat edaran untuk sementara menutup Warung, Cafe, dan lain sebagainya yang melibatkan orang banyak, serta memberlakukan jasa online di setiap Cafe tersebut”.Tuturnya.

Hal senada disampaikan salah satu LSM GeRaK Gayo, Bung Dedi Purnawan. Ia sangat mendukung penuh atas sikap dan ketegasan baik kebijaksanaan orang yang di nomor satukan di Aceh Tengah dalam penangannan Covid – 19.

Dedi Purnawan menyebutkan, Pemerintah Aceh Tengah, melalui kepala pimpinan daerah, Bupati Shabela Abubakar beserta seluruh jajaran pemerintahnya dalam upaya menghadapi virus Corona mereka sudah menyalurkan anggaran daerah, Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp. 3,5 Milyar.  Yang terbalas tentunya akan di serahkan kepada pihak penangannan Covid-19 untuk digunakan sesuai kebutuhan saat ini di Aceh Tengah. 

Lebih lanjut kata bung Dedi, anggaran yang d salurkan melalui pemerintah Aceh Tengah agar bisa digunakan untuk penanganan Covid -19 semoga saja tepat sasaran dan direalisasikan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Terutama Rumah Sakit serta untuk para petugas yang bekerja di pintu masuk atau di pintu keluar Aceh Tengah.

Dedi berharap semoga anggaran 3,6 Milyar ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dalam penangannan Covid -19 serta di salurkan sesuai dengan kebutuhan alat atau kebutuhan oprasional satgas baik serta demi kepentingan untuk pembelian peralatan untuk mencegah Covid-19. Tambahnya

“Selain itu anggaran yang berjumlah 3,5 Milyar tersebut akan digunakan untuk para petugas yang berjaga di empat titik yang berada didataran tinggi Tanoh Gayo. Diantaranya kawasan Simpil Kecamatan Linge, Pondok Balek Kecamatan Ketol, Paya Kolak Kecamatan Celala dan Pos Bukit Sama, Kecamatan Kebayakan, serta yang berada di pusat kota, Aceh Tengah. 

Dedi sangat mendukung penuh kinerja Pemerintah Aceh Tengah dalam penanganan Covid-19, dan ia juga mengajak seluruh masayarakat agar mulai hidup bersih, dan patuhi hinbauan dari Mapolres yang saat ini melarang untuk beramai ramai nongkrong di Cafe, atau di tempat lain, guna demi menjaga kesehatan baik keselamatan diri masing masing. 

Harapan Dedi Purnawan yang saat ini bekerja di LSM GeRaK Gayo, dengan adanya kerja sama dari pihak instansi dan seluruh masyarakat, semoga kita semua terhindar dari Virus Corona di Kabupaten Aceh Tengah ini. 

Dedi juga meminta agar pihak penegak hukum yang bertugas di Kabupaten Aceh Tengah, memantau dan mengetahui anggaran sebesar Rp. 3,5 Milyar yang sudah di kucurkan untuk di gunakan dalam penanganan Virus Corona digunakan untuk apa saja nantinya. Mulyadi Berharap demi mejaga supaya terhindar dari dugaan baik indikasi korupai, karna tidak tertutup kemungkinan disela sela penanganan Covid -19 ini tentunya ada waktu dan kesempatan untuk menjalankan aksi nekat” tegasnya”(MO/bram)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here