Beranda DAERAH Bobby Nasution Ajak UMKM Beradaptasi Sambut New Normal

Bobby Nasution Ajak UMKM Beradaptasi Sambut New Normal

222
0

Medan | METRO ONE – Perekonomian negara dan daerah sama-sama merasakan pukulan telak seiring Covid 19 menjadi pandemi di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Begitu juga dengan pegiat atau pelaku UMKM.

Pelaku UMKM yang tentunya tidak memiliki modal besar harus “memutar otak” agar usahanya dapat bertahan dan penjualannya stabil.

Menjawab masalah tersebut, Bakal Calon Walikota Medan Bobby Nasution mengajak pelaku UMKM untuk memperkuat daya adaptasi. Misalnya, mempelajari dan memaksimalkan tekhnologi sebagai media pemasarannya.

Selain itu, Bobby Nasution juga mengajak seluruh masyarakat saling berkolaborasi untuk memperkuat aktivitas jual-beli produk UMKM di Kota Medan. Sebab menurut Bobby Nasution, ketika UMKM kuat, maka akan berpengaruh langsung terhadap perekonomian daerah.

“Masyarakat Medan diharapkan mampu beradaptasi dan berkolaborasi dalam Era New Normal ini. Kita bisa melihat, bagaimana pergerakan ekonomi dari korporasi dan UMKM berjalan start sama-sama dari nol. Ini momentum bagus bagi UMKM dan para pebisnis pemula. Karena semuanya harus beradaptasi lagi,” kata inisiator gerakan #KolaborasiMedanBerkah tersebut saat menjadi narasumber dalam Diskusi Publik Tatanan Kehidupan Baru New Normal Bagi Warga Kota Medan, yang digelar PW Al-Washliyah Sumut dan dilangsungkan melalui media streaming, Selasa lalu (9/06/2020).

Gagasan Bobby Nasution tersebut mendapat pujian dari pengamat UMKM Kota Medan, Alween Ong. Menurutnya, ajakan untuk beradaptasi bagi pelaku dan berkolaborasi bagi masyarakat telah menjawab kebutuhan UMKM dalam menyambut New Normal.

“Ajakan ini baik, kaerena kebutuhan ukm saat ini terutama terkait edukasi promosi dan penjualan online yang mumpuni,” katanya saat diwawancarai, Sabtu (20/6).

“Membuka kanal penjualan seluasnya dan adanya support system berupa edukasi peningkatan produk dan kemasan sesuai std kesehatan,” sambung Alween Ong.

Alween menjelaskan, UMKM saat ini memang perlu menciptakan strategi baru yang tidak bertentangan dengan protokol kesehatan Covid 19.

“Kondisi covid ini memaksa para pelaku umkm bergerak lebih lincah dan ekstra namun gerakan tersebut juga terhalang tembok protokoler kesehatan saat ini,” tandasnya. (MO/rel)