Takengon|METRO ONE – Menindak lanjuti laporan masyarakat tentang kecurangan yang dipertontonkan Reje Arul Gading, Komando Garuda Sakti (KGS) mendatangi desa Arul gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh tenggah, Rabu (⅝). Kedatangan tim itu untuk memastikan kebenaran keluhan masyarakat terkait permasalahan di desa itu. KGS geram atas adanya dugaan kebohongan kebohongan yang dilakukan sang Reje. Arul gading bukan semakin maju, tetapi malah mundur ke belakang.
Reje Arul gading Marjuki.SE kepada METRO ONE menuturkan bahwa masalah kapung itu sudah banyak dilaporkan baik ke Polsek atau pun di Kecamatan. Sudah diselesaikan tetapi masyarakat tidak puas dengan hasil yang disimpulkan. “terkait aparat kampung kita sudah menjalankan sesuai dengan aturan No 4 tahun 2011 dan sudah dimusyawarah, tetapi masyarakat tetap protes. Semua kita laksanakan berdasarkan musyawarah untuk melakukan pemilihan aparatur kampung. Dan yang melaporkan ini adalah lawan politik saya di desa ini. Mereka juga yang protes tidak mau hadir dalam kegiatan. Masalah pemalsuan ijazah akan dievaluasi kecamatan dan yang tidak layak akan diganti” ujar Reje.
Mengenai rangkap jabatan, Marjuki mengaku memang benar pihaknya terdaftar sebagai pegawai di Polhut. “Saya sudah mundur dari pekerjaan polhut, mengenai ketua BUMK oprator itu juga adik saya sendiri. Ini dikarenakan di kampung tidak ada yang bisa mengoprasikan komputer, dan masyarakat tidak ada yg mau jadi ketua BUMK, tegas Reje
Novi warga Arul gading sangat kecewa dengan kepemimpinan Marjuki. Salah satu contoh pembagian daging qurban ada tebang pilih, hanya orang-orang tertentu saja yang menerima dan aparatur kampung didominasi keluarga Reje. Seperti petue kampung orang tua kandung Reje, RGM mertua Reje operator merangkap ketua BUMK dan PNS adalah adik Reje. Bukan kah ini salah satu bukti kecurangan Reje yang tidak pernah melakukan demokrasi dalam melakukan pemilihan aparatur kampung desa. Sedangkan di desa ini masih banyak masyarakat yang mampu melakukan pekerjaan desa apalagi operator banyak pemuda yang mampu mengoperasikan komputer. Disini juga ada yang pendidikan nya S1. Kami juga keluhkan kenerja Camat Celala yang sangat membela Reje dari kesalahannya. Laporan kami ke kantor Camat Celala hanya dianggap permainan saja tampa ada upaya penyelesaian oleh pihak kecamatan atas masalah kami dengan Reje” tegas Novi
M. Yusuf warga arul gading juga mengatakan bahwa masyarakat menginginkan pemilihan aparatur kampung secara demokrasi. Tidak dengan cara diam dilakukan Reje untuk memilih aparatur kampung yang sekarang. “Tentang penggunaan anggaran dana desa kami dari masyarakat tidak pernah tau untuk apa saja anggaran tersebut dipergunakan. Tidak ada ketransparanan dalam pengelolaan angaran dana desa di arul gading. Banyak masalah di desa kami yang tidak sesuai dengan aturan. Saya sangat menyayangkan sikap Camat Celala yang enggan untuk menyelesaiakan permasalahan kami. tegas nya
Ketua komando garuda sakti Jalaluddin berharap agar permasalahan yang ada di desa arul gading ini dapat segera diselesaikan dengan cara musyawarah untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. Demi untuk kesinambungan roda pemerintahan di desa arul gading ke depannya agar lebih baik. Keritik dari masyarakat ini jadikan lah salah satu pedoman untuk menunjang kemajuan desa kedepannya. Untuk itu saya mohon kepada masyarakat dan aparatur desa arul gading dapat duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan di desa ini, tegas Jalalludin. (Erwin.s.a.r)