Langkat | METRO ONE – Pekerjaan proyek parit saluran air (drainase) dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) di jalan lintas desa Teluk Bakung kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat mulai disorot warga. Pasalnya, pekerjaan proyek yang sudah berjalan 2 minggu ini belum memasang papan nama plang proyek sebagaimana lazimnya. Proyek itu tak jelas, siluman dan misterius.
Sorotan dan kecaman datang dari Kepala Devisi Informasi dan Data Laskar Putra Putri Melayu Langkat Indonesia (LPPMLI) Kabupaten Langkat Asmeriadi Selasa, (17/11). Menurutnya, proyek yang dibangun pemerintah dinilai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat, agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” tegas orang yang akrab dipanggil Edi ini
“Beginilah pandainya orangtu, dengan sengaja mempertontonkan gelagat niat busuk dengan kecurangan, membodohi masyarakat kecamatan Tanjung Pura.
Ini lah proyek Siluman Dinas Perkim Langkat tahun 2020 ini yang dipimpin kepala dinasnya Ir. Bambang Riadi”.
Edi sangat menyesalkan pimpro dan pengawas lapangan memonitoring tidak menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat dimulai pekerjaan.
Menurutnya, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. Dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” jelas Edi.
Selain itu, proyek pekerjaan saluran parit drainase tepat berada di depan rumah kepala desa Teluk Bakung ini juga diduga dikerjaan asal-asalan, asalkan jadi saja. Terbukti bagian (top) drainase ukurannya tidak sama jelas terlihat sepanjang fisik atas berkelok kelok seperti ular.
Salah satu warga yang sangat tak mau disebutkan namanya kepada Metro One (17/11) mengatakan semennya kurang masak. “Cobalah abang lihat itu sudah retak, ini tidak tahan lama bang akan pecah karena awal kerja pemborong tidak memakai mesin mollen. Itu sebabnya adukan semen tak masak, semen nya kurang, kebanyakan pasir kata warga ini.
Pantauan Metro One di lokasi kerja proyek Perkim Langkat di desa Teluk Bakung itu memang benar ada beberapa titik mengalami retak pada dinding dan bagian atas fisik drainase.
Saat dikonfirmasi salah satu Staf dinas Perkim Langkat Selasa sore (17/11), mengatakan tidak tau menau hal itu. Nanti saya cari tau siapa pimpronya katanya.
Begitu juga dengan kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Langkat
Bambang Riadi tidak berada di ruangannya, walaupun pintu kantornya terbuka. (SYAH)