Beranda DAERAH Rakyat Gayo Tagih Janji Politik Shafda.

Rakyat Gayo Tagih Janji Politik Shafda.

255
0

Takengon | METRO ONE – Rakyat Gayo tagih janji politik Shafda (Shabela dan Firdaus) pada saat kampanye tahun 2017 silam. Janji yang ia sebutkan di lapangan Pacu Kuda Muhammad Hasutkanan Gayo Blang Bebangka itu, Shabela Abubakar meneriakkan salah satu misi kepemimpinan jika terpilih. Janji itu adalah untuk mensejahterakan masyarakat Aceh Tengah. Namun janji dalam orasi politik itu hingga kini belum terlihat hasilnya.

Menurut Badri aktivis Gayo kepada metro one Senin (28/12) janji itu hanya tinggal janji, cuma sebatas lips service belaka. 

“Ribuan masyarakat yang hadir saat itu memiliki harapan besar untuk hidup lebih baik dan lebih sejahtera. Dalam 16 program visi-misi Shabela Abubakar dan Firdaus, jelas tertera bahwa tujuan kepemimpinan mereka adalah untuk mewujudkan masyarakat Aceh Tengah yang adil dan sejahtera. Kami mengharapkan kepemimpinan mereka mampu memberikan perubahan, menciptakan gebrakan yang baik bagi rakyat gayo. Merumuskan kelanjutannya serta melaksanakan agenda-agenda riil yang dapat mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah secara lebih luas.

Atas nama cita-cita besar itulah kami memilih Shafda, kami ingin ada perbaikan-perbaikan dan perubahan yang nyata. Meskipun pada akhirnya saat ini kami menelan pahitnya kekecewaan. Perlu juga kami sampaikan setelah tiga tahun menjadi Bupati dan wakil Bupati Aceh tengah, dari beberapa program yang dijanjikan tidak banyak yang terealisasi. Seperti nya dalam waktu yang akan datang Aceh tengah butuh sosok pemimpin yang punya ide dan gagasan yang lebih kreatif bukan hanya sekedar janji” ujar Badri.

Menurutnya, 16 janji politik pada tiga tahun lalu kalau dikaji masih 0,5 persen yang terwujud.  Ini artinya Bupati dan wakilnya perlu rehat sejenak di tahun berikutnya sembari memikirkan gagasan yang lebih matang lagi.

“Percetakan sawah baru dengan dua kaleng bibit, dua hektar kebun bagi KK baru ternyata masih misteri pada dinas Pertanian. Menciptakan lapangan pekerjaan nol besar, ini bisa dinilai dari 250 orang yang diwisudakan dari kampus STAIN pada bulan September lalu.  Berapa sarjana yang sudah diberikan lapangan pekerjaannya, ambulan emergenci nihil, hanya ada satu yang disumbangkan itu pun dari Gubernur Aceh,  artinya ini juga nol besar. Pertemuan dalam mewujudkan kecamatan menjadi lebih maju pun sebatas seremonial tanpa memberikan edukasi bagi masyarakat Gayo. Pembanguna yang diawali dari daerah terpencil sebagian kecil dari beberapa kecamatan yang sudah tersentuh, itupun sudah di penghujung tahun. Pembangunan infrastruktur belum dapat dinikmati rakyat sepenuhnya. Ini pun perlu digenjot sehingga pekerjaan yang dikerjakan di beberapa titik supaya cepat selesai. Sehingga rakyat dapat dengan cepat menikmatinya” pungkas Badri (erwin.s.a.r)