Beranda DAERAH Harimau Pemangsa Sapi Tertangkap Kamera,

Harimau Pemangsa Sapi Tertangkap Kamera,

200
0

Langkat | METRO ONE – Kepala Bidang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Kabanjahe Mustafa, Selasa (29/12) menyebutkan, dari hasil pemantauan tim di lapangan menggunakan kamera trap, didapati harimau masih mendatangi hasil buruannya. 

“Satu bangkai lembu masih utuh dan satu lagi tinggal bagian kepala. Apabila bangkai masih utuh tim akan koordinasi dengan Kades. Karena biasanya, bangkai yang sudah busuk tidak akan disentuh harimau dan harus dimusnahkan untuk menghindari penyebaran bau dan penyakit,” ujar Mustafa. 

Berkaitan dengan persoalan harimau dengan hewan ternak warga ini, Mustafa juga mengakui, bahwa pihaknya sudah menggelar musyawarah di kantor desa Lau Damak, dihadiri Camat, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan kepala dusun. Hadir juga BBKSDASU,TNGL, KPH, WCS, Yahua dan masyarakat.

Dari pertemuan itu, kata Mustafa, masyarakat meminta percepatan pembentukan satgas konflik satwa dan merelokasi harimau yang kerap memangsa hewan ternak.

Tangkapan layar video kemunculan harimau sumatera di Desa Lau Damak memangsa cadaver atau bangkai sisa lembu. Pada 25 Desember 2020. Dua ekor lembu warga di desa dimangsa harimau. Jarak antara kedua bangkai sejauh 100 meter, 150 meter dari pemukiman dan 2 km dari TNGL.

Dalam sepekan, 3 ekor lembu di Langkat, Sumatera Utara, menjadi mangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Masyarakat diimbau untuk mengubah pola penggembalaan agar tidak kembali terjadi konflik.

Kepada wartawan melalui via telepon, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wil V Bahorok BBTNGL, Palber Turnip mengatakan, konflik pertama terjadi Jum’at (18 /12). Pihaknya menerima laporan adanya lembu milik warga di Blok Hutan Sei Kelam, Resor Bahorok, dimangsa harimau pada Jumat sore.

Pada hari itu juga, petugas memasang jebakan kamera (camera trap). Sehari kemudian, hasil camera trap menunjukkan kemunculan harimau di lokasi temuan bangkai.

“Karena ada sisa sedikit bangkainya, kemudian dibakar untuk menghilangkan dominansi harimau di lokasi tersebut,” katanya, Senin (28/12/202).

“kejadian konflik harimau tidak lepas dari masih banyaknya warga yang enggan mengandangkan ternak. Lembu digembalakan di dekat hutan kemudian ditambatkan sehingga memancing datangnya harimau. Mungkin  karena kalau dikandangkan mereka harus mengambil rumput untuk pakan, mereka memilih untuk menggembalakannya,” 

Masih jelas diingatan bahwa bahwa beberapa hari yang lalu kasus serupa terjadi di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok. Menurut Palber, jarak lokasi di Blok Sei Kelam dengan lokasi di Lau Damak hanya 6 – 7 km, dan 2 km dari perbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser.  (Syah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here