Langkat | METRO ONE- Harimau Sumatra mengganas telah memangsa 2 ekor hewan ternak lembu milik warga di Kecamatan Bahorok, dua minggu lalu pada Jum’at (25/12/2020).
Kali ini korbannya adalah Jainudin warga desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok, dua ekor hewan ternak lembu miliknya yang sudah berumur dua tahun itu tewas dimangsa harimau Sumatra Selasa (5/12) malam.
Terkait hal ini Kepala Resort Langkat Hulu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 1 Stabat, Tanta Perangin-angin, S.Hut, M.Si, ketika dikonfirmasi awak media ini membenarkan konflik satwa liar harimau Sumatra. “Ada dua ekor hewan ternak lembu milik Jainudin yang diangonkan di ladang sawit tepatnya di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok. Ternak itu telah ditemukan tewas dimangsa harimau,” sebutnya.
Awalnya Jainudin mengangonkan ternak lembu pada Selasa siang, sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB di ladang sawit. Kemudian menambatkannya di ladang sawit hingga esok harinya.
Selanjutnya pada pagi harinya, Januddin datang melihat lembu di tempat yang ditambat nya, tepat sekitar pukul 6.30 WIB. Ia terkejut melihat 2 ekor lembu miliknya tewas dengan kondisi berlubang di punggung lembu bekas dimakan harimau serta terdapat cakarakan bekas kuku harimau.
Atas kejadian itu, pihaknya langsung memberi kabar ke warga dan kepala desa, selanjutnya diketahui tim Muspika di Kecamatan Bahorok, serta petugas BKSDA dan KPH.
Terkait apa upaya dari KPH Wilayah 1 Stabat Langkat dengan kejadian peristiwa tersebut, Tanta Perangin-angin mengatakan, pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut akan melakukan penangkapan harimau.
“Nanti tim UPT KPH Wilayah 1 Stabat Dishut Provsu bersama tim BBKSDA Sumut, akan membuat perangkap untuk menangkap harimau Sumatra,” sebut Tanta seraya mengatakan, pihaknya bersama tim Polsek Bahorok, BBKSDA Sumut, Babinsa Koramil Bahorok, Perangkat Desa dan warga masyarakat sudah melakukan pertemuan. Disimpulkan rencana untuk merelokasi harimau Sumatera tersebut.
Menurut kajian awal harimau Sumatra memiliki penyimpangan perilaku, sehingga harimau akan dilakukan penangkapan nantinya. “Saat ini kita bersama tim BBKSDA Sumut memasang 5 unit kamera trap,” bebernya (Syah).