Redelong | METRO ONE – Dinas pendidikan Bener Meriah kini menjadi sorotan publik, ada aroma tak sedap menyeruak. Lembaga pendidikan itu dituding telah mengeluarkan sejumlah lembaran ijazah palsu yang dipergunakan untuk mendapatkan jabatan oknum oknum tertentu, diantaranya perangkat desa. Tindakan ijazah palsu ini telah mencoreng dunia pendidikan di Aceh tengah, harus diusut, seret pelaku dan penggunanya.
Penegasan ini disampaikan aktivis Gayo, Badri kepada metro one Senin (4/1) pekan kemarin. “Dari beberapa foto copy Ijazah yang berhasil kita himpun dan pelajari, semuanya adalah ijazah paket C dan B yang kami curigai adalah palsu. Dugaan palsu berdasarkan nomor induk dan nomor peserta ujian yang tidak sesuai dengan data peserta ujian paket C maupun paket B pada tahun dikeluarkannya ijazah. Ada ketidak singkronan data antara nama dan nomor induk yang tertera di ijazah. Juga nomor ujian peserta paket C atau paket B pada tahun dikeluarkannya Ijazah itu. Ketika diperiksa kebenarannya, nomor induk bukan atas nama yang tertera di ijazah, melainkan atas nama orang lain. Ini adalah salah satu modus operandinya yang mereka lakukan dengan cara menukar data diri pada Ijazah tersebut”, ungkap Badri
Terkait gugaan penggunaan ijazah palsu yang beredar di Aceh tengah, Badri menduga puluhan oknum tertentu telah menggunakannya untuk persyaratan menduduki jabatan. Termasuk perangkat desa di kabupaten Aceh Tengah. Ia mendesak Bupati Aceh Tengah untuk segera memerintahkan jajarannya mengusut hal ini. “Selain melanggar perundang-undangan, penggunaan Ijazah palsu sebagai syarat administratif untuk menjadi pejabat di desa, adalah penghinaan bagi dunia pendidikan. Oleh sebab itu, kami mendesak Bupati Aceh Tengah untuk segera bertindak tegas. Periksa oknum yang mengeluarkan dan penggunanya, seret ke jalur hukum”, tegas Badri. (Erwin.s.a.r)