Tanah Karo | METRO ONE – Bahtera dinas Pariwisata Tanah Karo yang dikomandoi Munarta Ginting SP mulai diterpa gelombang keras. Angin utara bertiup kencang sewaktu waktu bisa meluluhlantakkan dan tenggelam ke dasar terdalam. Betapa tidak, sejumlah proyek yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo itu diduga bermasalah. Aroma amis itu tercium oleh DPC LSM LAMI (Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten Karo, dan mengadukannya ke lembaga Kejaksaan Negeri Kabanjahe. Kejujuran sang Kadis bakal teruji di sana.
“Dugaan permainan yang disinyalir di luar koridor itu merugikan Keuangan Negara. Keuangan Negara bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Karo. Ada beberapa dugaan permasalahan, baik segi pekerjaan proyek maupun penyalahgunaan wewenang jabatan. Temuan itu sudah kita sampaikan ke Kejaksaan Negeri Kabanjahe” ujar Ketua DPC LAMI Kabupaten Karo Rekro Tarigan saat dihubungi Metro one pertelepon Sabtu (23/1) siang.
“Dugaan penyalah gunaan wewenang jabatan meliputi, mengutip sewa pemakaian gedung di luar ketentuan. Ada kutipan sewa pemakaian gedung yang diduga untuk jatah Kepala Dinas, kita pegang bukti berupa kwitansi dan materai. Selain penyalahgunaan wewenang jabatan, ada juga pekerjaan proyek pembangunan yang diduga menyimpang. Antara lain, kios kios di Penatapan Sipiso Piso Tongging, pembangunan rumah pohon di Gundaling dan taman Mejuah Juah Open Stage Berastagi. Termasuk penataan taman bunga di objek wisata Gundaling, pengadaan alat-alat Revitalisasi Covid-19 dari Kementerian Pariwisata. Keseluruhan pengerjaan itu disinyalir bermasalah dalam penggunaan anggaran” ujar Rekro.
Menurut Rekro, keseluruhan data yang dimiliki sesegera mungkin LAMI membuat laporan pengaduan kepada Kejaksaan Negeri Kabanjahe dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. “Kami sudah memberitahukan kepada Ketua Umum DPP LAMI yang berada di Jakarta untuk membuat laporan pengaduan terkait proyek di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo,” papar Rekro tegas.
Keritik tajam tentang Dinas Pariwisata Tanah Karo juga datang dari tokoh pemuda Karo, Iswandi Purba. Tokoh yang dikenal santun dan punya kredibilitas ini mengaku mendukung gerakan yang dilakukan DPC LAMI Tanah Karo. “Sepanjang ada temuan dugaan penyimpangan yang bisa dipertanggung jawabkan, silahkan bawa ke jalur hukum. Itu lebih bermartabat, beri efek jera, kita beri dukungan moral kepada lembaga yang bernyali. Terlebih pariwisata merupakan sumber PAD yang besar di bumi Turang ini, jadi jangan main main pengelolaannya” ujar Iswandi yang ditemui Metro One di gedung Bundar Medan Sabtu (23/1) siang. Bagaimana perjalanan kisah “abu abu” Dinas Pariwisata Tanah Karo ini akan Metro One ikuti terus. (MO/red).