Takengon | METRO ONE –
Perekrutan tenaga kontrak di jajaran dinas kesehatan Aceh tengah yang disinyalir ada permainamn kotor, sempat menimbulkan polemik. Kalangan aktivis Tanoh Gayo pun bersuara lantang, mengkritisi dengan keras. Tim seleksi di Dinas kesehatan dituding sebagai aktor yang paling berperan, perekrutan itu dianggap sebagai ajang mencari keuntungan.
Ribut soal perektutan dan banyaknya titipan oknum oknum tertentu itu, Kepala dinas kesehatan Aceh tengah Jayusman, SKM, MM membantah keras.
“Kalau titipan itu banyak yang titip, tetapi kami abaikan, yang kami perhatikan adalah hasil ujian dan hasil tes kemampuan dari masing peserta yang dilakukan tim penguji. Tak satupun titipan itu yang kami akomudir” ujar Jayusman kepada metro one Rabu (6/2).
“Satu minggu sebelum proses seleksi yang dilakukan oleh tim penguji pengumuman sudah kita lakukan. Baik itu di media sosial Facebook msupun melalui akun dinas kesehatan Aceh tengah. Kami juga menyebarkan informasi ke group WhatsApp, bagi mereka yang tidak mendaftar karena tidak mendapat informasi berarti yang bersangkutan tidak memiliki sosmed atau pasilat handphone untuk mendapatkan info terkait perekrutan tenaga kontrak ini” tegas Jayusman.
Menurutnya, tenaga kontrak yang nantinya akan mendapat upah/gaji bersumber dari dana BOK. Setiap tenaga kontrak perbulan nya akan menerima upah sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah). “Saya berharap hal ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan tim medis untuk melayani masyarakat di Aceh tengah. Dengan tetap menerapkan standard operasional prosedur yang telah ditetapkan dalam melakukan tugas dan pungsi nya sebagai tenaga medis” tutup Jayusman. (Erwin.s.a.r)