Stabat | METRO ONE – Mahasiswa Langkat Bersatu menggelar Konferensi pers, terkait aksi premanisme dan penganiayaan terhadap Aktivis Mahasiswa di Kabupaten Langkat pada, Senin (15/2) sekitar Pukul 13:00 WIB di Jalan Sudirman Stabat.
Elemen mahasiswa tersebut yakni, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai, PC Himpunan Mahasiswa Melayu Indonesia (HIMMI) Langkat, Senat Mahasiswa STAI-Jam’iyah, Kader Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Langkat, dan Forum Mahasiswa Sawit Seberang.
Disampaikan Khairul Ramdhan, gerakan ini adalah gerakan solidaritas kami selaku mahasiswa. Satu mahasiswa terluka semua mahasiswa tersakiti, Rabu (17/2) pukul 16:30 waktu setempat saat konferensi pers di Stabat.
“Negara tidak boleh kalah dengan Premanisme. Negara harus hadir dalam memberantas Premanisme.”
Lebih lanjut Mahasiswa Langkat Bersatu juga menekankan, “Jangan ada lagi mahasiswa atau bahkan masyarakat di Indonesia khususnya Kabupaten Langkat Sumatera Utara mendapat perlakuan premanisme. Indonesia negara hukum, bukan negara bar bar.”
Terlampir poin-poin pernyataan Sikap Mahasiswa Langkat Bersatu, terkait aksi premanisme terhadap aktivisa mahasiwa Langkat tersebut.
Maka dengan ini kami meyatakan sikap :
1. Mengutuk dan Mengecam Keras Aksi Premanisme Terhadap Aktivis Mahasiswa diKabupaten Langkat.
2. Jangan jadikan Kabupaten Langkat, Kabupaten Anti Kritik.
3. Meminta Ka. Polda Sumatera Utara dan Ka. Polres Langkat untuk segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas apa motifnya dan siapa aktor intelektualnya.
4. Meminta Ka. Polres Langkat untuk meningkatkan kondusifitas di Kabupaten Langkat, jangan sampai Aksi Premanisme serupa menimpa Aktivis Mahasiswa maupun masyarakat lainnya.
5. Meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk meng-atensi peristiwa penganiayaan dan Aksi Premanisme terhadap mahasiswa diKabupaten Langkat, sebelum hal ini menjadi issue nasional ditengah pandemic.
Mereka adalah Khairul Ramadhan (Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Langkat-Binjai), Muhammad Rizal (Ketua PC Himpunan Mahasiswa Melayu Indonesia Kab. Langkat), Riza Ansyari (Ketua Senat Mahasiswa STAI-Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura), Sutoyo (Ketua Forum Mahasiswa Sawit Seberang), Fajar Al-Hakim (Kader Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia Kabupaten Langkat).
Khairul Ramadhan Meminta kepada Polres Langkat untuk menangkap pelaku selama 3×24 jam, jika tidak akan melakukan aksi di depan Mapolres Langkat.
Sebelum telah terjadi hal yang menggemparrkan masayarakat Langkat dimana telah terjadi pemukulan terhadap seorang Aktivis muda Langkat bernama Ahmad Zulfahmi Fikri yang kerap melakukan kritik terhadap Pemerintah Kabupaten Langkat dipukul orang tidak dikenal (OTK).
Peristiwa pemukulan tersebut dilakukan dua orang yang tak dikenal di Cafe Lajor Kopi Jalan Sudirman Stabat, sehingga korban menderita memar di beberapa bagian tubuhnya, Senin (15/2) sekitar pukul 13.00 Wib.
Pada saat itu korban ( Fikri ) , bersama beberapa rekan-rekannya baru saja tiba di cafe tersebut, setelah sebelumnya sehabis beraudiensi dengan Bupati Langkat untuk menyampai kecewaan terhadap Pemkab. Langkat dikarena banyaknya jalan rusak di Langkat(.SYAH)