Takengon | METRO ONE – BBM bersubsidi jenis premium yang bertujuanĀ meringankan beban masyarakat kelas bawah, tidak dapat dirasakan manfaatnya bagi warga Aceh tengah. Pasalnya, minyak bersubsidi jenis premium ini sudah menjadi ajang bisnis bagi para mafia migas di Aceh tengah. Di setiap sudut jalan banyak warga yang menjajakan minyak bersubsidi ini dengan harga Rp.10.000. Kondisi itu menimbulkan keprihatinan dan menjadi ajang pembahasan sejumlah kalangan. Satu diantsranya aktivis Tanoh Gayo Badri linge. Kepada metro one aktifis ini mengaku kesal melihat aksi mafia mafia yang miskin moral itu. memaparkan ” ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Aceh tengah, BBM bersubsidi jadi ajang bisnis. Walau demikian tidak ada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum atas tindakan oknum oknum tertentu ini. Sepertinya Pertamin ada pembiayan disini, ada apa, jelas ini merupakan tindakan bejat yang merugikan rakyat” tegas Badri linge.
Badri menambahkan bukankah para penjual minyak eceran premium yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan itu merupakan tindakan pidana. Melanggar aturan, sama seperti pihak Pertamina yang menjual itu juga sudah melanggar aturan. Nah kenapa hal ini masih didiamkan oleh pihak terkait, tidak ada regulasi yang jelas diantara pemerintah daerah sampai saat ini. “Kami meminta agar pihak yang bersangkutan, seperti aparat penegak hukum agar memperbaiki aturan yang seharusnya dijalankan oleh pihak Pertamina yang ada di Kabupaten Aceh tengah. Ini bertujuan agar rakyat kecil mendapat BBM bersubsidi jenis premium, dan agar tidak ada lagi mafia di kalangan penjual dan pembeli demi meraup keuntungan yang besar” cetus Badri linge
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh tengah Joharsyah ketika dikonfirmasi via tlp selurarnya Kamis (18/3 ), tak bersedia menjawab. (Erwin.s.a.r)