Klambir V Kampung | METRO ONE – Berita dugaan mark up rehab titi gantung di Dusun ll desa Klambir V Kampung Hamparan Perak Deliserdang, berbuntuk celoteh “menjijikkan” dari orang bermuka tembok. Oknum yang mengaku pengaman kegiatan desa ini coba coba menginterfensi Wartawan metro one, sok paten berlagak jadi pahlawan.
Beberapa jam setelah tayang pemberitaan itu, telepon metro one bolak balik berdering. Intinya oknum itu keberatanan jika pengerjaan rehab jembatan itu tak pantas diberitakan karena belum selesai.
“Saya termasuk pengaman di proyek itu, jangan kalian besar besarkan” ujar oknum “miskin moral” ini. Belum diketahui secara pasti siapa oknum yang berlagak jadi pahlawan itu, diduga dia adalah orang yang sering mendapat jatah makan siang pabila ada pengerjaan proyek di desa. Dengan adanya interfensi yang cendrung pengancaman ini, metro one tak akan tinggal diam, dan meminta perlindungan ke pihak Polisi. Tunggu liputan selanjutnya.
Seperti yang telah diberitakan, pembangunan rehab titi gantung Dusun ll Klambir V Kampung Kecamatan Hamparan Perak Deliserdang, diduga ada permainan Mark Up anggaran. Dugaan penyelewengan anggaran itu diketahui setelah ketua LSM FTRI (Forum Transfaransi Rakyat Indonesia) Syahrul Efendi meninjau lapangan, Kamis (1/7/2021) siang.
Menurut Efen, pihaknya menemukan kejanggalan dalam pengerjaan rehab jembatan gantung yang berukuran 2 X 42 meter itu, menelan biaya Rp 197.436.000. Dana bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2021.
“Ada kejanggalan beberapa item material yang ada di RAB, diduga penggelembungan harga satuan. Beberapa bahan material yang tertera di RAB juga tidak ada kita temukan di lokasi proyek. Hanya ada tumpukan pasir dan beberapa batang besi ukuran 14 mm yang terlihat tergeletak. Papan kelas l untuk lantai yang biayanya sebesar Rp 30.375.000 juga tidak ada di lokasi, entah dimana disimpan atau mungkin belum dibeli. Melihat kondisi papan lantai jembatan lama yang masih layak pakai, boleh jadi papan itu tak seluruhnya diganti. Tapi kita lihat nanti setelah selesai pengerjaan. Bila terbukti ada mark up, kita akan buat pengaduan ke Kejatisu” ujar Efen.
Menurut Efen, pihaknya sudah berupaya mengkonfirmasi kepada pelaksana kegiatan Muhammad Safii via pesan WA, namun tak mendapat respon. ” Pelaksana kegiatan mengaku tidak berada di kantor, langsung saja ke Kades” ujar Efen menirukan jawaban Safii.
Sampai berita ini ditayangkan Kades Klambir V Kampung Madsyah belum berhasil ditemui. (Red)