Bandung | METRO ONE NEWS – Sebuah tonggak penting dalam upaya memerangi kanker paru di Indonesia berhasil ditorehkan melalui 1st Lung Cancer Forum 2025 yang digelar pada 17-18 Januari di Hotel Holiday Inn, Bandung. Acara ini diinisiasi oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bekerja sama dengan Perkumpulan Onkologi Toraks Indonesia (POTI), menghadirkan ratusan pakar medis, profesional kesehatan, dan tenaga onkologi dari seluruh penjuru negeri. Selasa (21/1/2025)
Dengan tema utama “Menyatukan Kekuatan untuk Melawan Kanker Paru”, forum ini menjadi wadah bertukar pengetahuan dan solusi strategis bagi para praktisi kesehatan dalam menghadapi salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di Indonesia.
Ketua panitia, Dr. Andika Chandra Putra, Sp.P(K) Onk, MARS, yang juga dilantik sebagai Ketua POTI, menegaskan pentingnya langkah kolaboratif dalam memerangi kanker paru. “Acara ini adalah awal dari upaya besar yang kami perjuangkan bersama. Kami ingin meningkatkan pemahaman masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai pencegahan, deteksi dini, serta pengobatan kanker paru yang lebih efektif,” ujarnya.
Pembahasan Isu Krusial, Forum ini menghadirkan sesi-sesi ilmiah yang membahas tantangan dan perkembangan mutakhir di bidang onkologi toraks. Salah satu yang menarik perhatian adalah topik deteksi tuberkulosis (TB) dan pengaruhnya terhadap keterlambatan diagnosis kanker paru, yang dipaparkan oleh Dr. dr. Delyuzar, M.Ked (PA), Sp.PA(K), dan Dr. dr. Oke Rina, Sp.A(K) sebagai pembicara.
Selain itu, perkembangan pengobatan modern seperti terapi target dan imunoterapi menjadi topik unggulan. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker paru di masa depan. “Dengan wawasan baru yang kami dapatkan, diharapkan tenaga medis dapat mengaplikasikan langkah-langkah inovatif dalam pengobatan,” ungkap salah satu peserta.
Kolaborasi Lintas Sektor, Lebih dari sekadar seminar, forum ini menjadi ajang mempererat sinergi lintas profesi untuk melawan kanker paru secara lebih menyeluruh. Dukungan dari tenaga medis, organisasi kesehatan, dan pemerintah menjadi harapan besar untuk menurunkan angka mortalitas akibat kanker paru.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Selain memperkuat kompetensi tenaga medis, masyarakat juga perlu diberdayakan dengan pengetahuan akan pentingnya deteksi dini kanker paru,” tambah Dr. Andika.
Harapan Masa Depan, Melalui forum ini, PDPI dan POTI menegaskan komitmen mereka untuk terus mengedukasi masyarakat dan mendorong inovasi dalam penanganan kanker paru. Langkah ini diharapkan dapat menjadi titik awal menuju Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari kanker paru.
Acara yang sukses ini ditutup dengan optimisme dan semangat baru. Seluruh peserta sepakat bahwa 1st Lung Cancer Forum 2025 adalah awal dari perjuangan panjang melawan salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia.
Disamping itu, Ketua Panitia Dr. Andika Chandra Putra Sp. P(K) Onk, MARS juga putra Minang asal Padang yang dilantik sebagai Ketua Perkumpulan Onkologi Torak Indonesia. dr. Andika Chandra P., PhD., Sp.P adalah seorang dokter spesialis paru dan pernafasan yang berpraktik di RS St. Carolus Salemba serta Rumah Sakit YARSI dan juga merupakan lulusan dari Universitas Indonesia. Sebelumnya, Ia juga sudah menamatkan pendidikan dan profesi dokter di Universitas Andalas. Ia aktif melayani pasien dengan gangguan kesehatan seputar organ pernafasan melalui layanan konsultasi hingga prosedur medis.
Dokter yang terdaftar sebagai anggota aktif dari beberapa organisasi kedokteran, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini juga sering mengikuti kegiatan pelatihan kedokteran, seperti Procepturship Non Small Call Lung Cancer pada tahun 2016 di Singapura.
Pada kegiatan tersebut Wakil Dekan 1 FK USU Dr. dr. Delyuzar, M. Ked (PA), Sp. PA (K) sebagai seorang Patolog ikut sebagai Presentator , bersama Dr. dr. Oke Rina Sp.A (K) membawakan Deteksi TB dan Keterlambatan Diagnosa Kanker Paru.(Red)